Friday 7 February 2014

Rasulullah mengajak pemimpin dunia ke dalam Islam


Surat - surat Rasulullah (saw) kepada para Raja dan pembesar dunia.

Setelah perjanjian damai disepakati dan keadaanpun menjadi tenang, maka dakwah islamiah semakin mengalami kemajuan dan kepesatan. Rasulullah saw. mengirim beberapa surat kepada para Raja-raja dan pembesar-pembesar bangsa Arab.  Dalam suratnya itu beliau mengajak mereka memeluk Islam dengan cara yang baik. Dalam memilih setiap utusan yang akan dikirim dipilihlah orang yang pantas dan yang mengenal bahasa serta keadaan negeri yang akan dikunjunginya.
Dalam suatu riwayat dikayakan biasanya raja-raja itu tidak akan menerima yang tidak diberi cap / stempel. Untuk itu Nabi menyuruh untuk dibuatkan sebuah cap / stempel dari perak yang bertuliskan Muhammad Rasulullah. 

Surat kepada Kaisar Hereclius (Romawi): 
Surat Nabi yang dikirim kepada kaisar Romawi diberikan lewat Dihya Al Kalbi. Surat tersebut diserahkan kepada penguasa BAsra untuk disampaikan kepada kaisar Hereclius.
Isinya sbb : "Dengan nama Allah yang MAha Pengasih lagi Maha Penyayang. DAri Muhammad seorang hamba Allah dan utusan-Nya kepada Hereclius kaisar Romawi. Salam sejahtera bagi orang yang ikut jalan petunjuk. Amma Ba'du. Aku ajak anda dengan ajaran Islam. MAsuklah Islam agar anda selamat. ALlah akan memberikan pahala bagimu dua kali lipat. NAmun jika anda menolak anda akan mendapat dosa dua kali lipat. Hai orang-orang yang dituruni Kitab!. Marilah kpeada satu perkataan yang sama (tengah) antara kami dan kamu. Yaitu bahwa kita tidak akan mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, dan yang satu tidak mengambil yang lain menjadi Tuhan selain dari Allah. Tetapi kalau anda tidak mau menurut katakanlah:"Akuilah olehmu bahwa kami ini adalah orang-orang Muslimin.""


Kaisar Hereclius memerintahkan untuk menutup semua pintu dan mengumpulkan para pembesarnya. Kemudian ia berkata : "Hai bangsa Romawi! Apakah kalian ingin mendapatka jalan kemenangan, jalan petunjuk, serta kerajaanmu ini tetap jaya dengan mengikuti Muhammad itu?" Para pembesar itupun segera berlari meningggalkan majelis itu, namun semua pintu telah ditutup. Katika kaisar Hereclius melihat ketidak-sanggupan kaumnya untuk beriman, ia memanggil para pembesarnya dan berkata:" Sesungguhnya apa yang kukatakan pada kalian itu hanyalah untuk menguji iman kamu saja terhadap agama kalian (Kristen) dan kini telah kulihat." Kemudian para pembesar itupun bersujud kepada kaisar. Walau demikian kaisar Hereclius tetap memilih kekuasaan daripada jalan petunjuk, Kelak di masa pemerintahan khafilah Abubakar dan Umar antara kaum Muslimin dan kaisar Hereclius sering terjadi peperangan yang berakhir dengan keruntuhan singgasananya dan kekuasaannya. Allahuakabar....!

Surat Nabi kepada kaisar Persia Ebreweiz (Raja Khosrau II) : 
 "Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dari Muhammad kepada kaisar Persia. Salam Sejahtera bagi orang yang mau mengikuti petunjuk serta beriman kepada Allah dan Rasulnya dan bersksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan aku adalah utusan Allah kepada sekalian umat manusia, untuk memberikan peringatan bagi setiap orang yang hidup. Terimalah Islam agar anda selamat dan jika anda menolak, maka bagi anda dosa seluruh kaum Majusi."


Sikap kaisar Ebreweiz ketika menerima surat dari Muhammad (saw) ia menyambutnya dengan buruk bahkan surat itu dirobeknya sambil berkata: "Pantaskah orang itu menulis surat kepadaku sedangkan ia adalah budakku?". Kaisar memerintahkan gubernurnya yang berkuasa di Yaman yang bernama Badhan agar megirimkan utusan Nabi itu menghadapnya. Ketika berita itu terdengar oleh Nabi beliau berkata: " Alah memberikan kekuasaan pada putra kaisar Persia yang bernama Syairaweh untuk mengalahkan dan membunuh ayahnya."

Apa yang dikatakan Nabi itu ternyata menjadi kenyataan. Di tahun 628 M, putra kaisar Persia yang bernama Qabas dengan gelar Syarawaih berhasil merebut kekusaan dari ayahnya setelah ia membunuh ayahnya. Kerajaan itu akhirnya mengalami kehancuran setelah jadi permainan di tangan raja-raja Persia. Kaisar Syarawaih hanya mampu berkuasa selama 4 bulan saja. Setelah itu kekuasaan diperintah oleh 10 raja yang bergantian selama 4 tahun. Selama itu kerajaan mengalami kekacauan dan huru-hara yang akhirnya rakyat berhasil mengangkat kaisar Yazdajir sebagai raja Persia terakhir dari keluarga Sasanid. Kaisar yang akhir inilah yang menghadapi serbuan tentar Islam di Persia secara total setelah berkuasa selama 4 abad lebih. Keruntuhan kerajaan Persia itu persis apa yang dikabarkan oleh Nabi delapan tahun sebelumnya "Jika kaisar Persia hancur tidak akan ada  kaisar lagi sesudahnya.".

Akhirnya kaum Muslimin berhasil menguasai Persia dan penduduknya menerima Islam. Dan Persia banyak memproduksi kaum ulama serta pemimpin-pemimpin agama yang besar. Hal ini persis apa yang disabdakan oleh Nabi : "Andaikata ilmu pengetahuan itu berada di bintang Suraya pasti aka dicapai oleh orang-orang dari Persia.".

Surat Nabi Muhammad kepada kaisar Ethiopia Najasyi : 
"Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dari Muhammad Rasullullah kepada Najasyi kaisar Habasyah Ethiopia. Salam sejahtera bagi orang yang mau ikut petunjuk. Selain itu aku menguxapkan puji bagi Allah yang tidak ada Tuhan selain-Nya, Raja, Maha Suci, Pembawa Keselamatan, Pemelihara Keamanan, lagi penjaga segala sesuatu. Dan aku bersaksi bahwa Isa putra Maryam adalah Rakhullah dan Firman-Nya yang diberikan kepada Maryam seorang wanita suci, baik lagi terjaga sehingga ia mengandung Isa bin Maryam dari Ruhullah dan tiup-Nya seperti Adam yang dijadikan dengan tangan-Nya. Dan aku ajak anda kepada Allah yang Tunggal dan tidak bersekutu bagi-Nya serta mantaati-Nya dan aku ajak anda untuk mengikuti aku dan mempercayai apa yang datang padaku. Sesunggunya aku ini adalah utusan Allah dan aku ajak anda serta segenap tentaramu ke jalan Allah dan aku telah sampaikan serta nasihatkan kepada anda. Karena itu terimalah nasihatku. Salam sejahtera bagi orang-orang yang mau ikut petinjuk."


 
Ketika Rasulullah s.a.w menulis surat kepada Raja Najasyi yakni Ashhamah bin Al-Abjar dan menyerunya kepada Islam. Raja An-Najasyi mengambil surat itu,  lalu meletakkan ke wajahnya dan turun dari singgasana. Beliau pun masuk Islam melalui Ja’far bin Abi Thalib r.a. Beliau lalu mengirimkan surat kepada Rasulullah Sallallahu A’laihi Wasallam dan menyebutkan tentang keislamannya.
  
Ibnu Hisyam meriwayatkan pada waktu itu iman telah masuk ke dalam hati Najasyi dan ia juga percaya bahwa Isa bin Maryam adalah seorang hamba Allah dan utusan-Nya serta kalimat-Nya yang ditempatkan kepada Maryam.. Seperti yang diriwayatkan oleh Al Hafiz Ubnu Katsir ialah Najasyi yang telah masuk Islam di masa Ja'far bin Abi Thalib. Kata Ibnu Kasir: " Hal itu terjadi bersamaan ketika Nabi berkirim surat kepada raja-raja untuk mengajaknya masuk Islam sebelum penaklukan kota Mekkah." Ketika Najasyi wafat, Nabi memberitahukan kewafatannya kepada kaum Muslimin dan beliaupun menyolatkannya. Ubay dari riwayat Alwakidi dan sebagian ahli sejarah juga mengatakan :"Najasyi yang menerima surat Nabi itu adalah  Najasyi yang disembahyangkan oleh Nabi di bulan Rajab tahun ke-9 Hijriyah sepulangnya dari perang Tabuk.".
Allahuakbar...!

Isi surat Nabi kepada Maqauqis (Mesir) : 
"Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dari Muhammad seorang hamba Allah dan Rasul-Nya kepada Muqaiqis penguasa Mesir (bangsa Qibti). Salam sejahtera bagi orang yang ikut jalan petunjuk. Selain itu aku ajak anda dengan panggilan Islam. Terimalah Islam agar anda selamat. Masukilah Islam agar Allah memberikan pada anda pahala dua kali lipat, Jika anda menolak maka anda menanggung dosa bangsa Qibti. Hai orang-orang yang dituruni Kitab! marilah kepada suatu perkataan yang sama (tengah) antara kami da kamu. Yaitu bahwa kita tidak akan menyembah selain Allah. Dan kita tidak akan mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan yang satu tidak akan menjadi yang lain sebagai Tuhan selain daripada Allah. Tetapi kalau anda tidak mau menurut, katakanlah: "Akuilah olehmu bahwa kami ini adalah orang-orang Muslimin."



Kepada Uskup Dhughathir : 



Selain mengirimkan surat kepada Heraklius, Nabi juga menulis surat yang ditujukan kepada uskup terpandang di Romawi, yaitu uskup Dhughatir. Surat yang diantarkan juga oleh Dihyah tersebut berisi :

“Salam bagi yang beriman. Atas dasar itu sesungguhnya Isa bin Maryam adalah tiupan roh Allah, terjadi dengan kalimat-Nya yang benar (haq), disampaikan kepada Maryam yang suci. Aku beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’qub, dan anak cucunya serta apa yang diberikan kepada para Nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka, dan kami hanya tunduk patuh kepadanya. Salam yang mengikuti petunjuk.”

Setelah membaca surat tersebut, sang uskup berkata kepada Dihyah, “Demi Allah, kawannya adalah seorang Nabi yang diutus. Kami mengenali sifat-sifat dan namanya semuanya tercantum dalam kitab-kitab kami.”

Uskup tersebut kemudian menanggalkan keuskupannya yang berwarna hitam dan digantinya dengan jubah berwarna putih. Dia mengambil tongkatnya, lalu beranjak menuju ke gereja. Di sana, banyak orang sedang berkumpul. Di hadapan mereka, uskup berkata, “Wahai segenap orang Romawi, aku telah menerima surat dari Ahmad yang mengajak kita kepada Allah. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.”

Mendengar ucapannya tersebut, orang-orang pun serempak menyerang dan memukulinya bertubi-tubi hingga tewas. Setelah kejadian itu, Dihyah kembali kepada Heraklius. Kemudian Heraklius berujar, “Aku sudah memberitahukan kepadamu bahwa kami mencemaskan diri sendiri dan tindakan kekerasan mereka. Demi Allah, uskup Dhughatir lebih mulia daripada aku.”

Surat kepada Gubernur Al-Mundzir bin Sawa – Bahrain : 


Nabi Muhammad Sallallahu A’laihi Wasallam mengutus risalah kepada al-Munzir bin Sawa pemerintah Bahrain, menyeru beliau kepada Islam. Rasulullah Sallallahu A’laihi Wasallam memilih al-’Ala’ bin al-Hadhrami untuk menyampaikan risalahnya itu, sebagai jawaban al-Munzir telah menulis kepada Rasulullah seperti berikut ;

“Ada pun setelah itu wahai Rasulullah, sebenarnya telah pun ku baca bingkisan tuan hamba itu kepada penduduk Bahrain, di antara mereka gemarkan Islam dan kagum dengannya dan sebahagian yang lain membencinya, di bumi ku ini terdapat penganut Majusi dan Yahudi, maka berlaku sesuatu hal di sini mengenai seruan tuan hamba itu.”

Rasulullah s.a.w membalas semula kepadanya:  “Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang ” Dari Muhammad Utusan Allah kepada al-Munzir bin Sawi salam ke atas kamu. Maka sesungguhnya kepada Engkau Allah, aku memuji yang tiada Tuhan selainNya dan aku mengaku bahawa Muhammad adalah hambaNya dan pesuruhNya, adapun selepas itu aku mengingatkan kau dengan Allah Azzawajala, maka sesungguhnya sesiapa yang menasihat sebenarnya beliau menasihati dirinya, dan sesiapa yang mentaatiku dan sesiapa yang menasihatkan mereka bererti telah menasihatiku. Sebenarnya para utusanku telahpun memuji kau dengan baik, sesungguhnya melalui kamu aku memberi syafaat ku kepada kaum kamu, oleh itu biarlah kaum muslimin dengan kebebasan mereka dan pengampunan kamu terhadap pesalah-pesalah, maka terimalah mereka. Sekiranya kamu terus soleh dan baik maka kami tidak akan memecatkan kamu dari tugas dan sesiapa yang masih dengan pegangan Yahudi atau Majusinya ianya wajib membayar jizyah.


Berikut surat-surat yang ditulis oleh Rasulullah Sallallahu A’laihi Wasallam adalah :
  1. Surat Kepada Negus, Raja Habsyah
  2. Surat Kepada Abu Sufian
  3. Surat Kedua Kepada Raja Habsyah
  4. Surat Ketiga Kepada Raja Habsyah
  5. Surat Kepada Kaisar Heraklius
  6. Surat Kepada Khusro Perwez, Maharaja Farsi
  7. Surat Kepada Hurmuz
  8. Surat Kepada Wazir Mesir
  9. Surat Kepada Hauza Bin Ali, Gabenor Yamamah
  10. Surat Kepada Haris Ghassani, Raja Damishq (Damsyik)
  11. Surat Kepada Munzir Bin Sawa, Gabenor Bahrain
  12. Surat Kedua Kepada Munzir
  13. Surat Kepada Jaifer Dan ‘Abd, Raja Oman
  14. Surat Kepada Jaifer Waris As’hama Negus
  15. Surat Kepada Raja-Raja Himyar
  16. Surat Kedua Kepada Raja-Raja Himyar
  17. Surat Kepada Farwah, Gabenor Ma’an
  18. Surat Kepada ‘Amr Bin Hazm Ansari, Gabenor Yaman
  19. Surat Kepada Ukaidir, Pemerintah Dumatul Jandal
Surat-surat dan perintah yang diantar kepada Amir, Pemimpin dan ketua-ketua berbagai Kabilah dan individu :
  1. Surat Kepada Pope Rom
  2. Surat-Surat Kepada Yahudi Khaibar
  3. Surat Kepada Budail Bin Waraqa
  4. Surat-Surat Kepada Puak Aslam
  5. Surat Kepada Penduduk Persekitaran Tihama
  6. Surat Kepada Khalid Bin Zimadul Azdi
  7. Surat Kepada Hilal Bin Umayyah, Amir Bahrain
  8. Surat Kepada Usaibukht Bin Abdullah, Amir Hajar
  9. Surat Kepada Bani Abdullah
  10. Surat Kepada Nahshall Bin Malik, Amir Bani Va’il
  11. Surat Kepada Rifa’ah Bin Zaid Juzami
  12. Surat Kepada Bani Asad
  13. Surat Kepada Amir-Amir Aqabah
  14. Surat Kepada Penduduk Maqna
  15. Surat Kepada Penduduk Azruh
  16. Surat Kepada Amir Hamdan
  17. Surat Kepada Khalid Bin Al-Walid
  18. Surat Kepada Musailamah Al-Kazzab (Si Penipu)
  19. Surat Kepada Muaz Bin Jabal R.A.
  20. Surat Kepada Jin
  21. Surat Kepada Zul Ghussa Qais
  22. Surat Kepada ‘Amr Bin Ma’abad Al-Juhani
  23. Surat Kepada Bani Zuhair
  24. Surat Kepada Suhail Bin Amr
  25. Surat Kepada Puak Khas’am
  26. Surat Kepada Zamal Bin ‘Amr Aluzri

......Semoga bermanfaat...........Allahuakbar.

2 comments: