Thursday 8 March 2018

Mengapa Haji di urutan ke 5 ?

Mengapa ibadah HAJI ada di urutan ke 5 ?




Assalamualaikum.

Setiap muslim tentunya mengerti apa itu haji.
Tapi yang tidak diketahui kebanyakan muslim,mengapa haji ada di urutan ke 5 dari rukun islam.

Baik, mari kita cermati.
Kebanyakan orang berpendapat bahwa perintah berhaji ada di urutan ke 5 dari rukun islam dikarenakan ibadah itu memang diperuntukkan bagi mereka yang sudah siap baik masalah finansial maupun fisiknya, itu bisa dipahami karena biaya berhaji sekarang ini bisa menelan biaya puluhan juta rupiah dan antriannya bisa bertahun-tahun. 

Ini bisa dimengerti dikarenakan banyaknya calon jamaah haji dari seluruh dunia yang ingin datang ke mekkah. Tapi yang penting untuk dimengerti adalah, bahwa berhaji itu adalah cerminan dari ibadah-ibadah lainnya dalam rukun islam, yaitu sahadat, sholat, zakat dan puasa.

Ya...ibarat anda seorang mahasiswa, tentunya tugas akhir adanya di semester terakhir, sebagai hasil dari proses belajar anda selama beberapa tahun, dan akan diuji di tugas akhir anda.

Baik buruknya tugas akhir itu, tergantung dari bagaimana anda belajar selama itu. Begitu juga berhaji, baik tidaknya haji anda akan mencerminkan bagaimana ibadah sahadat anda, bagaimana ibadah sholat anda, bagaimana ibadah zakat anda dan bagimana kualitas ibadah puasa anda.


mari kita kupas lebih dalam.

01. Sahadat.

Saat kita berniat melaksanakan haji, baik itu niat dalam hati ataupun niat untuk mempersiapkan bekal finansial, apakah sudah sesuai dengan syariat islam. Ingatlah bahwa saat kita mengucapkan 2 kalimat sahadat sebagai pernyataan mengakui ke-esaan Allah dan Muhammad sebagai rasulnya, sudahkah kita meniatkan berhaji itu semata-mata karena Allah dan Rasulullah, atau karena hanya ingin mendapat gelar "Haji / hajjah" di depan nama kita. Atau berhaji karena ingin dipandang lebih terhormat di masyarakat? Selain itu bekal finansial tentulah harus diperoleh dengan cara yang halal, karena mendapatkan harta yang halal untuk berhaji tentulah harus sesuai dengan  syariat Allah. Pasti tidak dianjurkan jika berhaji menggunakan uang korupsi, uang sogok dll. 


02. Sholat.

Nah saat kita beribadah dalam berhaji, ingatlah juga bahwa saat kita sholat itu semata-mata karena kita menjalankan perintah Allah. Janganlah kita sholat hanya karena ingin bisnis lancar, mendapat jodoh dll, karena doa di depan baitullah itu manjur. Ingatlah selalu bahwa sholat kita itu bertujuan mendapatkan ampunan dan berkah dari Allah. Bukan karena mengharapkan apa yang kita inginkan, tetapi biarlah Allah yang akan memberikan dan menentukan apa yang terbaik bagi kita.
Saat kita sujut dalam sholat, itu adalah cerminan tunduknya kita kepada Allah yang maha kuasa.
Dan saat berhaji maka runtuhlah semua jabatan dan tingkatan sosial kita di hadapan Allah. Jika saat berhaji kita masih merasa "lebih" dari orang lain, bisa karena jabatan kita, karena faktor keturunan ataupun karena harta kita, maka itu tidak mencerminkan kualitas sholat kita selama ini.



03. Zakat.

Berzakat adalah mengeluarkan sebagian dari harta kita  untuk diberikan kepada mereka yang berhak menerimanya, seperti fakir miskin, yatim piatu dll. Karena mengeluarkan sebagian harta, tentunya niat itu haruslah niat yang sukarela karena Allah, bukan karena hal lain. Nah saat kita berhaji, maka ibadah ini juga akan mencerminkan kualitas haji kita, apakah saat berhaji itu kita masih sempat mengeluarkan sebagian dari harta ataupun apa yang ada pada diri kita untuk membantu orang lain? Apakah kita masih sempat bersedekah saat melihat fakir miskin di jalan atau kita lebih memilih membelanjakannya untuk oleh-oleh?


04. Puasa.

Puasa lebih jauh bukan hanya menahan makan dan minum, tetapi menahan semua hawa nafsu duniawi. Nah, saat berhaji inilah kualitas puasa kita juga akan diuji. Tentu masih ingat kita dengan tragedi mina, dimana para jemaah haji saling berdesakan di terowongan mina. Jika tiap jemaah bisa lebih bersabar dan tertib di terowongan mina tentu tragedi itu tak akan terjadi. Bahkan saat mengitari ka'bah, kualitas puasa kita juga akan teruji, apakah kita bisa bersabar dan tertib atau berdesakan saling dorong karena ingin mencium hajar aswat?. 

Coba kita camkan sekali lagi. Saling dorong dan tidak tertib tentulah bukan cerminan puasa yang baik. Sekali lagi, puasa itu lebih jauh adalah menahan semua hawa nafsu duniawi, maka saat berhaji maka sebaiknya gunakan saat-saat itu sebanyak-banyaknya untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Janganlah kekusyukan ibadah haji itu dicemari dengan pikiran-pikiran keinginan untuk berbelanja, ingin selfie, ingin jalan-jalan dll, itu tidak mencerminkan kualitas puasa kita selama ini.




Nah dari sini kita bisa menarik kesimpulan bahwa ibadah haji yang berada di urutan ke 5 dari rukun islam itu adalah ujian akhir dari semua ibadah kita selama ini. Kualitas haji kita akan menggambarkan bagaimana kualitas ibadah kita yang lain, yaitu sahadat, solat, zakat dan puasa.

Semoga dari uraian ini, kita bisa lebih introspeksi diri dan lebih meningkatkan kualitas ibadah kita agar ibadah haji kita juga bisa mabrur dan mendapatkan berkah melimpah dari Allah.

Tentu yang paling baik untuk dicontoh adalah bagaimana kualitas ibadah Rasulullah Muhammad (SAW).

Wassalamualaikum... semoga uraian ini bermanfaat.

Ancis - maret 2018.

=====================================================================

Friday 16 June 2017

Hadits -Hadits di bulan Ramadhan

Hadits-Hadits di Bulan Ramadhan

      Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga tercurah pada junjungan kita Nabi Muhammad (SAW), keluarga, sahabat serta para pengikutnya yang baik hingga hari Kiamat, Amma ba'du:

      Para pembaca yang dirahmati Allah, bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat mulia, yang kedatangannya ditunggu-tunggu oleh setiap muslim karena untuk mendapatkan keutamaan-keutamaannya. Banyak sekali hadits shahih yang menjelaskan keutamaan dan kemuliaan bulan Ramadhan sehingga para pendahulu kita dari orang-orang yang shalih sangat bersungguh-sungguh untuk menggapainya. Namun, sayangnya, dari sekian banyak hadits shahih yang dapat memacu semangat kita beribadah di bulan Ramadhan, masih ada hadits-hadits lemah bahkan palsu di seputar Ramadhan yang tersebar oleh para penceramah dan khatib. Maka sebagai bentuk nasihat untuk kita semua maka ketahuilah bahwa hadits-hadits yang shahih sudah cukup menyibukkan diri kita dari mencari yang hadits-hadits lemah. Al Imam Abdullah bin Mubarak mengatakan: “(Menyebutkan) hadits shahih itu menyibukkan (diri) dari yang dha'if-nya."

      Boleh jadi munculnya hadits-hadits lemah dan palsu ada yang karena niat baik agar manusia bersemangat dalam ibadah, sebagaimana juga terkadang makna hadits yang lemah tersebut benar. Namun, tetap kita tidak boleh menisbahkan suatu perkataan sebagai hadits Nabi kecuali bila benar-benar shahih / valid dari Nabi (SAW), karena Rasulullah bersabda:  “Barang siapa berdusta atasku dengan sengaja maka siapkan tempat duduknya di neraka."


Hadits-hadits lemah dan palsu di bulan Ramadhan

     Sidang pembaca yang dirahmati Allah, banyak sekali hadits~hadits lemah palsu berkaitan dengan Ramadhan. Namun, penulis sebutkan yang marak tersebar saat penulis sendiri mendengarnya langsung di beberapa khotbah Jum'at. 

1. Hadits awal Ramadhan adalah rahmat.
 "Awal bulan Ramadhan itu adalah rahmat. tengahnya adalah maghfirah (ampunan) dan akhirnya merupakan pembebasan dari api neraka."
(HR. lbnu Abi Dunya, lbnu Asakir, Dailami. dan lain-lain lewat jalur periwayatan Abu Hurairah)

Derajat hadits: Dha'lijlddan (sangat laman). 
Silakan lihat kitab Dha'if jami'is Shaghir. no. 2134 dan Faidhul Qadir. no. 2315.

2. Hadits tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah.
 Tidurnya orang yang sedang berpuasa itu ibadah, diamnya merupakan tasbih, amal perbuatannya (akan dibalas) dengan berlipat ganda, doanya mustajab, dan dosanya diampuni."
(HR. Al-Baihaqi dalam Syu'abul Iman dan lain-lain dari jalur periwayatan Abdullah bin Abi Aufa)

Derajat hadits: Maudhu' (palsu).

Karena dalam sanadnya terdapat seorang perawi yang bernama Sulaiman bin Amr an-Nakha'i. seorang pendusta. (Lihat takhrijnya dalam kitab Silsilah Hadits Dha'ifah. no. 4696)

Di antara dampak negatif dari hadits ini adalah menjadikan sebagian orang malas dan banyak tidur di bulan puasa dengan alasan hadits ini. Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin pernah ditanya tentang seorang yang ketika bulan puasa, dia tidur sepanjang hari, bagaimana hukumnya? Dan bagaimana juga kalau dia bangun untuk melakukan kewajiban lalu tidur lagi?!

Beliau menjawab: Pertanyaan ini mengandung dua permasalahan. Pertama, orang yang tidur seharian dan tidak bangun sama sekali. tidak ragu lagi bahwa ia telah bermaksiat kepada Allah dengan meninggalkan shalat' maka hendaknya ia bertaubat kepada Allah dan menjalankan shalat tepat pada waktunya.

Kedua, orang yang tidur tetapi bangun mengerjakan shalat secara berjama'ah kemudian tidur lagi dan seterusnya. hukum orang ini tidak berdosa, hanya saja luput darinya kebaikan yang banyak, sebab orang yang berpuasa hendaknya menyibukkan dirinya dengan shalat, dzikir, do'a, membaca al-Qur'an, dan sebagainya sehingga mengumpulkan beraneka macam ibadah pada dirinya.

Maka nasihatku kepada orang ini agar tidak menghabiskan waktunya dengan banyak tidur, tetapi hendaknya bersemangat dalam ibadah. 
(Majmu' Fatawa wa Rasa'il lbnu 'Utsaimin (19:170-171. secara ringkas-dinukil dari koreksi Hadits-Hadits Dhoif Populer)

3. Hadits berpuasalah niscaya engkau sehat
 “Berpuasalah kalian niscaya kalian sehat."

Diriwayatkan oleh Ibnu Adi dalam al-Kamil (7:2521) dari jalan Nahsyal bin Sa`id dari adh-Dhahak dari Ibnu Abbas.

Derajat hadits: Dha'ifjiddan (lemah sekail). 

Karena terdapat perawi yang yang bernama Nahsyal dan dia adalah rawi yang matruk (ditinggalkan) dan suka berdusta. Ishaq ibn Rahawaih berkata: (Dia) pendusta. (Lihat Silsilah Hadits Dha'ifah no. 253)

Hadits ini maknanya benar bahwa puasa dapat menyehatkan badan dan badan dan dapat mengusir beberapa penyakit yang berbahaya bagi manusia. Syaikh al-Albani pernah bercerita, "Pada akhir tahun 1379 H (sekitar 1960 M. Red), saya pernah melaparkan diri selama 40 hari berturut-turut, saya tidak pernah merasakan makanan sedikit pun. saya hanya minum air saja. Semua itu saya lakukan untuk pengobatan dari sebagian penyakit, akhirnya saya diberi kesembuhan dari sebagian penyakit, padahal sebelumnya saya telah berobat kepada sebagian dokter selama 10 tahun lamanya, tanpa ada
hasil yang tampak jelas." (Silsilah Hadits Dha'ifah 1:419) `

4. Doa buka puasa 

  "Jika Nabi  berpuasa maka beliau berdoa. 'Ya Allah untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rizki-Mu aku berbuka, maka terimalah puasaku. sesungguhnya Engkau Maha mendengar lagi Maha mengetahui”

Diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam Mu'jamul Kabir no. 12720, ad-Daruqutni dalam Sunan-nya no. 240, dan lbnu Sunni dalam 'Amalul Yaum wal lailah no. 474 dan' jalan Abdul Malik bm Harun bln Antharah dari lapaknya dari kakeknya dari Ibnu Abbas.

Derajat hadits: Dha'if jiddlan (lemah sekali). 

Karena rawi Abdul Malik bin Harun lemah sekali. Al Haitsami berkata: “Dalam hadits ini terdapat Abdul Malik ia seorang rawi yang lemah." (Lihat takhrij lengkapnya dalam lrwa'ul Ghalil no. 919)

Adapun doa berbuka puasa yang shahih dari Nabi adalah:

“Telah hilang rasa dahaga dan telah basah tenggorokan dan telah tetap pahala lnsyaallah." 
(HR. Abu Dawud no. 2357 dan lain lain dan dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam Irwa'ul Ghalil no. 920)

5. Keutamaan bulan Ramadhan

 ”Seandainya sekalian hamba mengetahui keutamaan bulan Ramadhan. niscaya mereka berangan-angan agar setiap tahun dijadikan  bulan seluruhnya"

Diriwayatkan oleh Ibnul Jauzi  dalam al Maudhu'at  (2:88-89) dari jalan Jarir bin Ayub al-Bajali dari Sya'bi dari Nafi' ibn Burdah dari Abu Mas'ud al Ghifari.

Derajat hadits (palsu). 

Karena rawi Jarir bin Ayub seorang pendusta yang masyhur. Abu Nu'aim berkata tentangnya, "Pemalsu hadits."

(Koreksi Hadits-Hadits Dhoif Populer no. 144)


Abu Haitsam Iqbal

---------
Sumber : Buletin Dakwah Islam Al Furqon (vol.5 No.4)

IBX5A6CA8B59E7E6

Tuesday 28 February 2017

Al Quran harus berbahasa arab ?

MENGAPA  AL QUR’AN  HARUS  BERBAHASA  ARAB ?



LIHAT VIDEONYA DI https://youtu.be/dLyXnP3vbEY

Pertanyaan  ini adalah pertanyaan yang sering didengar. Dan Jawaban yang sering didengar juga adalah, karena Qur’an diturunkan di negeri Arab, tentu saja memakai bahasa arab. Jika diturunkan di jawa, wajar saja jika quran juga akan berbahasa jawa.

Namun adakah jawaban yang lain?
Tentu saja ada. Salah satunya adalah, mengapa quran berbahasa Arab itu dikarenakan bahasa arab adalah salah satu bahasa tertua di dunia yang masih asli (selain bahasa Ibrani dan Aram). Semakin tua sebuah bahasa, semakin kaya dengan kosakata, semakin sempurna gramatikalnya dan banyak simbol-simbol makna.

Alasan yang lain adalah karena bahasa arab memiliki system proteksi bahasa yang sangat ketat. Merubah satu huruf saja akan merubah bunyi bacaannya dan merubah arti dari bahasa aslinya.

Bandingkan dengan bahasa Indonesia misalnya. Kita dapat menuliskan “telur” dengan “telor” atau “hijau” dengan ‘ijo”. Kata-kata itu berbeda tapi artinya sama. Namun sudah berubah dari bahasa aslinya (mengalami distorsi).


Hal itu tidak boleh terjadi dalam sebuah kitab suci, yang memuat firman Tuhan. Firman Tuhan harus dibaca sesuai dengan bahasa aslinya dan pengucapan aslinya, tidak boleh dirubah walau satu katapun. Jika 1 kata saja berubah, maka gugurlah status “kesucian” kitab itu.

Dan itulah yang terjadi pada Qur’an. Isi firman Tuhan yang ada di dalam Qur’an harus tetap sama pembacaannya seperti firman itu pertama kali diturunkan, tidak kurang tidak lebih. Jika kurang, berarti ada ayat yang dikorupsi, jika lebih berarti ada ayat yang tercampur dengan perkataan manusia.

Sebagai contoh, lihatlah barcode pada lebel makanan atau pin ATM. Coba hilangkan satu garis pada barcode atau hapus 1 angka pin pada kartu ATM anda, tentu hasilnya akan salah. Barcode tak sesuai dengan item produk dan kartu ATM anda juga tak bisa dipakai.


Sistem PIN atau barcode pada Al Quran telah disusun dengan sangat sempurna oleh Allah dalam bentuk bahasa Arab.  Coba saja sebut satu kata dalam bahasa arab dan ucapkan dalam dialek yang lain atau baca dengan panjang kata yang lain perdengarkan pada orang yang mengerti bahasa arab, pasti artinya akan sangat berbeda.



Atau bacalah quran dengan merubah panjang kalimatnya saja, maka artinya juga akan berbeda. Atau mengganti hurup yang mirip bunyinya seperti “alif” dengan “ain”, atau “Syin” dengan “sin” atau “Ta” dengan”Tsa”, artinya pasti berbeda.




Bandingkan dengan “telur – telor”   atau “Hijau – Ijo”.

Nah dari system proteksi itulah bahasa Quran menggunakan bahasa Arab yang masih terjaga keasliannya hingga saat ini. Bahkan quran terjemahannyapun pasti disertai dengan tulisan arabnya, sebagai koreksi jika terjemahan itu salah.

Luar biasa.

Maka tak salah jika Allah berfirman :

Qs. Al Hijr (9) :  "Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”.

Qs. As Syu’araa (195) :  dengan bahasa Arab yang jelas.”

Selain system proteksi bahasa yang dijelaskan tadi, pemakaian bahasa arab untuk quran adalah karena Bahasa Arab menjadi bahasa pemersatu umat muslim.

Siapapun dia, dari negara manapun dia, dari etnis manapun dia, jika sholat pasti membaca doa sholat dalam bahasa arab. Tidak ada perbedaan bagi dia yang kaya atau miskin, yang bangsawan atau rakyat jelata, yang hitam atau putih, yang tinggi atau pendek, pasti membaca doa sholat dalam bahasa persatuan mereka, yaitu bahasa Arab.

Jika bahasa inggris dipakai sebagai bahasa internasional saat ini, maka bahasa internasional di kalangan umat muslim dalam beribadah adalah bahasa Arab yang sudah dipakai lebih dari 15 abad yang lalu.


Allahuakbar.

-------------------------------------------------------------------

Saturday 18 February 2017

Pemimpin yang Dinantikan

Pembangunan Gambaran Keberhasilan Kepemimpinan ?


Apakah benar pembangunan bisa jadi indikasi berhasilnya kepemimpinan seseorang ?

Sering, bahkan teramat sering kita mengira bahwa lajunya perkembangan suatu kota / negara bisa jadi
indikator keberhasilan atas kepemimpinan. Benarkah begitu ?

Coba anda bayangkan, jika ada tetangga kita memiliki rumah bertingkat, maka kita akan mengatakan bahwa dia seorang yang sukses. Jika ada tetangga kita memiliki mobil banyak maka kita akan mengatakan dia orang yang sukses. Apalagi jika memiliki uang banyak, maka dia dikatagorikan orang yang sukses. Benarkah begitu. Bisa benar bisa juga salah. Dikatakan benar, jika semua itu dilakukan dengan cara - cara yang benar dan sesuai aturan. Salah, jika itu semua didapat dengan cara yang menentang hukum.

Ambil contoh : KORUPTOR. Bukankah mereka memiliki rumah luas bertingkat, mobil mewah dan uang berlimpah?

Nah... bagaimana dengan pembangunan ?
Pesatnya pembangunan tidak bisa dijadikan barometer keberhasilan kepemimpinan seseorang.


Ambil contoh Raja Firaun. Dia adalah seorang pemimpin yang luar biasa, memiliki ketegasan dan keberanian luar biasa sehingga membawa peradaban mesir kuno menjadi salah satu peradaban terkemuka dalam sejarah dunia. Namun apakah masyarakat mesir saat itu memiliki pembangunan spiritual yang baik juga? Tentu saja tidak. Seperti kita ketahui semua, kemajuan pembangunan di kerajaan mesir membuat masyarakat mesir semakin angkuh dan sombong bahkan Firaun sendiri menobatkan dirinya sebagai Tuhan, hingga Allah mengutus nabi Musa kepadanya.

Contoh lainnya, Raja Babilonia. Dia adalah seorang raja yang hebat dalam kepemimpinan. Seperti juga Firaun, dia membawa peradaban babilon menjadi salah satu peradaban yang menakjubkan dalam sejarah manusia. Namun rakyat dan dirinya terjerumus dalam kekafiran.

contoh lainnya: Hitler, anda pasti sudah tahu apa yang dilakukan Hitler.


Nah, ternyata pesatnya pembangunan tidak bisa dijadikan tolak ukur keberhasilan kepemimpinan. Karena yang utama dalam pembangunan adalah pembangunan sektor spiritualnya dengan kata lain, pembangunan akhlak dan moral penduduknya.


Mari kita lihat kota Las Vegas di Amerika. Itu adalah kota yang sangat maju, bahkan lebih maju dari
pada Jakarta. Tapi apa yang ada di Las Vegas? Itu adalah kota judi terbesar di dunia. Miras dilegalkan, bahkan prostitusi juga marak disana. Tidak salah jika kota ini disebut sebagai SIN CITY (kota dosa).


Lihat juga kota - kota modern di negara - negara maju. Pembangunan yang tak seimbang dengan pembangunan akhlak dan agama masyarakatnya, membuat tempat itu menjadi tempat yang subur bagi kemaksiatan. Bahkan pernikahan sejenis pun dilegalkan. Prostitusi dianggap biasa.....dan miras jadi budaya.....



Lalu apa yang jadi tolak ukur pembangunan dan kepemimpinan sukses ?

Tuhan telah memberikan contoh terbaiknya melalui para nabi dan rasul. 

Lihatlah bagaimana nabi Sulaiman membangun kerajaannya dengan pondasi akhlak dan tahuid yang sangat kuat. Dia membangun kerajaan dengan membangun iman kepada Allah, sehingga kerajaan itu bukan saja besar tapi juga mendapat berkah dari Allah.
Lihat bagaimana Daud membangun akhlak masyarakat Yahudi dengan agama yang baik kepada Allah.
Lihat bagaimana Ibrahim dan Ismail membangun peradaban Mekah dengan dasar akhlak tauhid kepada Allah.
Lihat bagaimana nabi Muhammad membangun akhlak masyarakat arab dengan tauhid yang kuat pada Allah.
Dan mereka semua sudah teruji keberhasilannya.

Bahkan, lihatlah sila pertama Pancasila "Ketuhanan Yang Maha Esa", yaitu membangun akhlak yang benar kepada Allah yang Tunggal (Esa), sebelum membangun manusia yang adil dan beradab, sebelum mempersatukan manusia Indonesia dan lain-lain.

Sehingga yang penting dan utama dalam pembangunan adalah pembangunan mental akhlak yang baik kepada Allah, sebelum pembangunan fisiknya.

Sebagai penutup, perlu saya katakan bahwa begitu pentingnya memilih pemimpin yang bisa menjunjung tinggi hukum - hukum Allah, bukan pemimpin yang hanya patuh pada aturan partai apalagi pemimpin yang menghina Tuhan. Karena partai bukanlah agama, dan partai tidak bisa menjamin nasib kita kelak di akhirat.

Semoga penjelasan ini bisa membuka mata hati dan pikiran kita dalam memilih pemimpin.

Salam damai....
Assalamuallaikum ....
Februari 2017
-----------------------------------------------

Tuesday 20 December 2016

Pilih YESUS atau TENTARA ROMAWI ?

Yesus atau Roma ?

Malas baca? Lihat videonya di :  https://www.youtube.com/watch?v=AemdC2Yl2Fk

Pertanyaan ini muncul belasan tahun lalu, saat kami selesai menonton film Back To The Future, seorang kawan berkata, jika ada mesin waktu, dia akan pergi ke jaman Yesus untuk menjadi murid Yesus dan menolongnya dari tentara Roma.

Lalu muncul pertanyaan, dia akan berpihak pada Yesus yang bersembunyi (menolak) dari penyaliban, atau berpihak pada Roma yang menjalankan Bible : Lukas 22:22 : “Sebab Anak Manusia memang akan pergi seperti yang TELAH DITETAPKAN...




Lukas 22: 44 - 46 : (44) Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan
kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus DIGENAPI SEMUA YANG ADA TERTULIS tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur."

(45) Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.

(46) Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias HARUS MENDERITA dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga,


Sehingga penyaliban memang harus dilakukan, karena TELAH DITETAPKAN (Lukas 22:22)


Karena jika Yesus tak disalibkan, dosa manusia tak akan tertebus. Dan jika tentara Roma tak
menangkap dan menyalibkan Yesus dosa manusia tak tertebus juga.

Sebelum penyaliban, Yesus memang telah mengatakan bahwa anak manusia akan disalibkan. Dan itu sudah ketentuan Allah dan harus dijalankan (Lukas 22:22)

Seperti halnya Ibrahim mendapat perintah untuk mengorbankan putranya, dia harus menjalankan perintah Tuhannya.

Jika Yesus memang ditakdirkan untuk disalibkan guna penebusan dosa manusia, mengapa dia lari dan bersembunyi dari tentara Roma?

Seharusnya dia dengan senang hati menyerahkan dirinya untuk dikorbankan guna penebusan dosa manusia.

Bagaimana dengan Judas yang membocorkan rahasia persembunyian Yesus? Apakah dia mendapat dosa?
Bukankah dia membantu terlaksananya "takdir" itu?


Lukas 24:7 : yaitu bahwa Anak Manusia HARUS DISERAHKAN ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga."
Bukankah Judas telah menjalankan ayat Bible Lukas 24:7 tersebuat ?.
Tertulis bahwa "Anak Manusia HARUS DISERAHKAN...."

Korintius 15 : 17 : Dan jika Kristus TIDAK DIBANGKITKAN, maka SIA SIALAH KEPRCAYAAN KAMU dan kamu masih HIDUP DALAM DOSAMU.

Anda dipihak mana ?
Di pihak Yesus yang menolak ayat 
Bible Lukas 22:22
atau
dipihak Tentara Roma yang menjalankan
Luka 22:22 ?
Atau anda lebih suka dipihak Judas yang
menjalankan Lukas 24: 7 ?

------------------------------------------------------------------------------------------------
Penyembelihan cara Islam. Mengapa ? : https://www.youtube.com/watch?v=W1hf3lzGKF0
Kitab TALMUT, kitab RASIS : https://www.youtube.com/watch?v=Vj21Imx47Yg
Mengapa aku BENCI ISLAM ? : https://www.youtube.com/watch?v=9SMLohPbVu0
ISLAM agama TERORIS? : https://www.youtube.com/watch?v=ndq630ZERYI
tes KEPALSUAN al quran : https://www.youtube.com/watch?v=QS3uO2oVH0E
surat dari saudara Yesus (James) : https://www.youtube.com/watch?v=wUSRftbApZ0
Nabi Muhammad dalam Injil / Taurat : https://www.youtube.com/watch?v=RBRmJFBcmbs
Jilbab hanya untuk Islam ? : https://www.youtube.com/watch?v=SalbBy7UIFE

Monday 17 October 2016

Memilih Pemimpin cara Islam




Memilih Pemimpin dalam Islam



Malas baca ? Lihat videonya dihttps://www.youtube.com/watch?v=SybSudlqhRo

Berbicara masalah politik, umumnya tak lepas dari usaha, upaya dan perjuangan meraih kedudukan dalam kepemimpinan di masyarakat, wilayah atau negara. Hal inipun tak seharusnya menyimpang dari firman Allah dalam surat Al Qashash 83 : 


"Itulah kampung akhirat. Kami sediakan bagi orang-orang yang tidak menghendaki ketinggian (pangkat / jabatan) di atas bumi dan tidak membuat kerusakan". 


Dalam sabdanya, Rasulullah SAW melarang mengangkat seseorang yang mencalonkan dirinya menjadi pemimpin. Dalam pemahaman kita jika seseorang menghendaki dirinya menduduki jabatan tertentu, melalui cara apapun biasanya mempunyai tendensi pribadi. Sebaliknya yang perlu mendapat perhatian dan dukungan justru yang merendahkan diri, tidak menonjolkan diri dengan sengaja, tetapi di dalam pandangan bawahan, kelompok atau kaumnya dia sangat mengesankan penampilan akhlaknya, ilmunya dan keikhlasannya.

Dari sinilah, kita bisa berkaca pada diri kita dan apa yang tengah kita hadapi, berkaitan dengan pencalonan para pemimpin, sekiranya seseorang itu begitu bernafsunya untuk memenangkan pemilihan, tentulah ada maksud tertentu dari pribadi tersebut. Apalagi jika calon pemimpin itu termasuk dalam golongan orang-orang yang menjauhkan dirinya dari hukum Allah (agama) dalam menjalankan politik dan kepemimpinannya.






Lihatlah para nabi / rasul, bagaimana mereka dipilih langsung oleh Allah. Tak satupun dari mereka meminta - minta pada Tuhan untuk diangkat menjadi nabi / rasul. Bahkan setelah mereka diangkat menjadi nabi / rasul, justru mereka semakin ikhlas dan menjalankan syariat Allah dalam misi dan kepemimpinannya.

Semoga bermanfaat ..... Amin.

--------------------------------------------------------



Saturday 15 October 2016

Islam disebarkan dengan PEDANG ?


Islam disebarkan dengan PEDANG ?

Malas baca? Lihat videonya di : https://youtu.be/8UT1qKR3_Bc

Benarkan islam desebarkan dengan pedang (kekerasan - penjajahan - penganiyayaan) ?
Menanggapi tuduhan kaum kafir bahwa agama islam disebarkan dengan pedang, maka perlu kiranya kita
mengkaji soalan tersebut dengan melihat kitab suci umat islam (Al Qur'an), karena "way of life" umat islam tentulah mengacu pada kitab tersebut.

Jika anda memiliki alquran baik yang berbahasa Arab, Inggris, Indonesia dll... cobalah cari satu ayat saja yang mengandung kata "pedang", maka anda tak akan menemukannya.  Tidak ada kata pedang dalam Al Quran.... Apalagi ayat yang menyuruh umat islam menggunakan pedang untuk menyebarkan agama Allah ini.

Namun jika anda membuka kitab Bible, maka anda akan banyak menemukan kata"pedang" di kitab tersebut. Coba lihat ayat berikut ini :

Keluaran 32:27 - Exodus 32:27 : Berkatalah ia kepada mereka: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Baiklah kamu masing-masing mengikatkan pedangnya pada pinggangnya dan berjalanlah kian ke mari melalui perkemahan itu dari pintu gerbang ke pintu gerbang, dan biarlah masing-masing membunuh saudaranya dan temannya dan tetangganya."

Imamat 26:33 - Leviticus 26:33 : Tetapi kamu akan Kuserakkan di antara bangsa-bangsa lain dan Aku akan menghunus pedang di belakang kamu, dan tanahmu akan menjadi tempat tandus dan kota-kotamu akan menjadi reruntuhan.

Ulangan 13:15 - Deuteronomy 13:15 : maka bunuhlah dengan mata pedang penduduk kota itu, dan tumpaslah dengan mata pedang kota itu serta segala isinya dan hewannya.

1 Raja Raja 19:10 - 1 Kings 19:10 : Jawabnya: "Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku."

Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang menyinggung tentang"pedang" sekitar 395 ayat.
Yang lebih mengejutkan lagi apa yang dikatakan Yesus :

Matius 10:34 - Matthew 10:34 : Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan PEDANG.

Matius 10:35 - Matthew 10:35 : Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya,


Nah marilah kita berpikir secara logis, siapakan yang sebenarnya menghunus pedang ?
Mari kita lihat sejarah...

- Siapa yang memulai perang dunia pertama? Apakah Muslim ?
- Siapa yang memulai perang dunia kedua? Apakah Muslim?
- Siapa yang menjatuhkan bom atom di Jepang? Apakah Muslim?
- Siapa yang membunuh lebih dari 100 juta jiwa Indian di Amerika Utara? Apakah Muslim?
- Siapa yang membunuh lebih dari 50 juta jiwa Indian di Amerika Selatan? Apakah Muslim?
- Siapa yang memperbudak 180 juta orang Afrika dan 88% tewas dan dibuang di lautan Atlantik?
  Apakah Muslim?
- Siapa yang menewaskan 20 juta Aborigin di Australia? Apakah Muslim?
- Siapa yang membantai rakyat Indonesia lebih dari 350 tahun? Apakah Muslim?
- Siapa yang membantai dan menjajah rakyat India? Apakah Muslim?
- Siapa yang membantai rakyat Vietnam? Apakah Muslim?
- Siapa yang membantai orang Yahudi di kamp pengungsian? Apakah Muslim?

 Dan hari ini anda akan melihat bahwa Muslim selalu menjadi korban.
 Lihatlah Burma, Yaman, Suriah, Irak, Afghanistan, Palestina, Iran, dan negara-negara Islam lainnya."


Mari kita obyektif dalam kehidupan global agar kesimpulan yg kita ambil juga obyektif !!!
Dalam SEJARAH dunia, Banyak Manusia yang Tidak Berdosa telah menjadi Korban Pembunuhan secara BRUTAL,  diantaranya Oleh :

1) "Hitler" -- Apakah Anda tahu siapa dia ?!! Dia adalah seorang Kristen, namun media tidak akan pernah memanggil dia dengan nama TERORIS Kristen
2) "Joseph Stalin disebut sebagai Paman Joe". Dia telah membunuh 20 juta manusia termasuk 14,5 juta yang mati kelaparan. Apakah dia seorang Muslim ??!! BUKAN !!!
3) "Mao Tse Tsung (Cina)" --- Dia telah membunuh 14-20 juta manusia. Apakah dia seorang Muslim ??!!
4) "Benito Mussolini (Italia)" --- Dia telah membunuh 400 ribu manusia. Apakah dia seorang Muslim ??!!
5) "Ashoka" Dalam Kalinga Pertempuran Dia telah membunuh 100 ribu manusia. Apakah dia seorang Muslim ??!!
6) Embargo yang dimasukkan oleh George Bush di Irak, 1/2 juta anak telah tewas di Irak saja !!!

Maka dari itu, seorang ahli sejarah bernama De Lacy O'Leary, dalam bukunya "Islam at The Crossroads", dia mengatakan " sejarah telah membuktikan bahwa legenda muslim fanatik telah menaklukkan dunia dan menyebarkan Islam dengan pedang, adalah MITOS TERHEBAT YANG PALING TIDAK MASUK AKAL YANG PERNAH DIULANG-ULANG OLEH PARA AHLI SEJARAH"

Bayangkan !!!














Al Quran surat Al Insaan (24) :
 Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir di antar mereka.


Wassalam, semoga bermanfaat.
--------------------------------------