Tuesday 28 February 2017

Al Quran harus berbahasa arab ?

MENGAPA  AL QUR’AN  HARUS  BERBAHASA  ARAB ?



LIHAT VIDEONYA DI https://youtu.be/dLyXnP3vbEY

Pertanyaan  ini adalah pertanyaan yang sering didengar. Dan Jawaban yang sering didengar juga adalah, karena Qur’an diturunkan di negeri Arab, tentu saja memakai bahasa arab. Jika diturunkan di jawa, wajar saja jika quran juga akan berbahasa jawa.

Namun adakah jawaban yang lain?
Tentu saja ada. Salah satunya adalah, mengapa quran berbahasa Arab itu dikarenakan bahasa arab adalah salah satu bahasa tertua di dunia yang masih asli (selain bahasa Ibrani dan Aram). Semakin tua sebuah bahasa, semakin kaya dengan kosakata, semakin sempurna gramatikalnya dan banyak simbol-simbol makna.

Alasan yang lain adalah karena bahasa arab memiliki system proteksi bahasa yang sangat ketat. Merubah satu huruf saja akan merubah bunyi bacaannya dan merubah arti dari bahasa aslinya.

Bandingkan dengan bahasa Indonesia misalnya. Kita dapat menuliskan “telur” dengan “telor” atau “hijau” dengan ‘ijo”. Kata-kata itu berbeda tapi artinya sama. Namun sudah berubah dari bahasa aslinya (mengalami distorsi).


Hal itu tidak boleh terjadi dalam sebuah kitab suci, yang memuat firman Tuhan. Firman Tuhan harus dibaca sesuai dengan bahasa aslinya dan pengucapan aslinya, tidak boleh dirubah walau satu katapun. Jika 1 kata saja berubah, maka gugurlah status “kesucian” kitab itu.

Dan itulah yang terjadi pada Qur’an. Isi firman Tuhan yang ada di dalam Qur’an harus tetap sama pembacaannya seperti firman itu pertama kali diturunkan, tidak kurang tidak lebih. Jika kurang, berarti ada ayat yang dikorupsi, jika lebih berarti ada ayat yang tercampur dengan perkataan manusia.

Sebagai contoh, lihatlah barcode pada lebel makanan atau pin ATM. Coba hilangkan satu garis pada barcode atau hapus 1 angka pin pada kartu ATM anda, tentu hasilnya akan salah. Barcode tak sesuai dengan item produk dan kartu ATM anda juga tak bisa dipakai.


Sistem PIN atau barcode pada Al Quran telah disusun dengan sangat sempurna oleh Allah dalam bentuk bahasa Arab.  Coba saja sebut satu kata dalam bahasa arab dan ucapkan dalam dialek yang lain atau baca dengan panjang kata yang lain perdengarkan pada orang yang mengerti bahasa arab, pasti artinya akan sangat berbeda.



Atau bacalah quran dengan merubah panjang kalimatnya saja, maka artinya juga akan berbeda. Atau mengganti hurup yang mirip bunyinya seperti “alif” dengan “ain”, atau “Syin” dengan “sin” atau “Ta” dengan”Tsa”, artinya pasti berbeda.




Bandingkan dengan “telur – telor”   atau “Hijau – Ijo”.

Nah dari system proteksi itulah bahasa Quran menggunakan bahasa Arab yang masih terjaga keasliannya hingga saat ini. Bahkan quran terjemahannyapun pasti disertai dengan tulisan arabnya, sebagai koreksi jika terjemahan itu salah.

Luar biasa.

Maka tak salah jika Allah berfirman :

Qs. Al Hijr (9) :  "Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”.

Qs. As Syu’araa (195) :  dengan bahasa Arab yang jelas.”

Selain system proteksi bahasa yang dijelaskan tadi, pemakaian bahasa arab untuk quran adalah karena Bahasa Arab menjadi bahasa pemersatu umat muslim.

Siapapun dia, dari negara manapun dia, dari etnis manapun dia, jika sholat pasti membaca doa sholat dalam bahasa arab. Tidak ada perbedaan bagi dia yang kaya atau miskin, yang bangsawan atau rakyat jelata, yang hitam atau putih, yang tinggi atau pendek, pasti membaca doa sholat dalam bahasa persatuan mereka, yaitu bahasa Arab.

Jika bahasa inggris dipakai sebagai bahasa internasional saat ini, maka bahasa internasional di kalangan umat muslim dalam beribadah adalah bahasa Arab yang sudah dipakai lebih dari 15 abad yang lalu.


Allahuakbar.

-------------------------------------------------------------------

No comments:

Post a Comment