Tuesday 8 April 2014

Komunis, Demokrasi atau Syariat?

Komunis, Demokrasi atau Syariat?

Mana pilihan anda ?

         Banyak sistem pemerintahan, sosial budaya yang dijalankan banyak negara saat ini. Kebanyakan sistem itu adalah hasil dari pemikiran para "intelektual" yang diyakini kebenarannya dan diyakini dapat dijalankan ditengah-tengah masyarakat.
Contohnya : Komunisme di Cina dan Rusia...Demokrasi di banyak negara Eropa, Amerika dan Asia

Tapi seberapa hebatkah sistem itu? Benarkah sistem itu sempurna?

Komunis atau komunisme dianggap monster atau wabah bahaya.
Apa sebenarnya komunis atau komunisme itu?
Yang jelas mereka itu penganut atheism, tidak percaya adanya Tuhan.
Tapi bukankah yang bukan komunis juga banyak yang tidak percaya adanya Tuhan?
Komunisme pernah populer terutama di era tahun 40 an sampai 60 puluhan.
Kenapa bisa populer kalau komunisme itu monster atau wabah?
Rontoknya negara-negara berhaluan sosialis komunis, membuktikan ideologi mereka itu tidak mampu bersaing dengan sistem pasar untuk mensejahterakan rakyatnya.

Apa itu Demokrasi?

Kata demokrasi berasal dari kata yunani kuno yang terdiri dari dua kata yaitu kata  “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat,dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat,atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. 

Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga negara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik. 

Hal ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator perkembangan politik suatu negara. Karena dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat maka undang-undang diambil/diputuskan dengan suara terbanyak dari rakyat, masalahnya seberapa bijakkah masyarakatnya? Jika sekelompok masyarakat (yang mayoritas dan suara terbanyak) menghendaki bahwa minuman beralkohol boleh diperjual belikan, maka aturan itupun dijalankan. (lihat bagaimana pemerintah negara Amerika memberlakukan penjualan minuman keras dan daun ganja). Jadi jika masyarakatnya bermental bobrok...tatanan/aturan yang dijalankan juga...bobrok.

Bagaimana dengan Syariat?

Syariat berarti aturan dan undang-undang / ketentuan Allah yang berhubungan dengan mukallaf, baik dalam bentuk tuntutan (perintah,larangan dan bentuk materil lainnya), maupun sebab –sebab suatu tuntutan.(rukun, syarat dan bentuk aturan formal lainnya). Sumber syariat adalah berasal dari Tuhan.

Sebagian besar orang menganggap syariat selalu berkenaan dengan aturan Islam. Hal ini tidaklah benar, karena syariat sudah ada sejak manusia pertama diciptakan. Ingat, syariat berarti ketentuan / aturan Tuhan !

Di jaman Nabi Adam, syariat Tuhan adalah..Adam boleh menikmati semua isi surga kecuali memakan buah dari 1 pohon terlarang.
Di jaman Nabi Luth...syariat Tuhan adalah mengharamkan hubungan sesama jenis....dll
Di jaman Nabi Ibrahim...syariat Tuhan adalah mengharamkan menyembah berhala...melakukan korban hewan ternak, berhaji, bersunat untuk laki-laki....dll.
Di jaman Nabi Musa...mengharamkan menuhankan Firaun...mengharamkan perbudakan serta menjalankan 10 perintah Tuhan...dll
Di jaman Nabi Isa / Yesus ...mengharamkan menuhankan selain Allah, bersunat, tidak makan daging babi...  menjalankan 10 perintah Tuhan.. dll
Di jaman Nabi Muhammad...aturan di jaman nabi Muhammad lebih lengkap karena merupakan rangkuman / kumpulan dari semua aturan-aturan Tuhan dari nabi & rasul  sebelumnya...seperti aturan dalam berpolitik, berniaga, pernikahan, beribadah dll.

Karena syariat / aturan Tuhan ini berasal dari sang pencipta alam semesta, tentunya  aturan ini pastilah sudah amat sangat sempurna untuk kehidupan manusia itu sendiri.

Lalu..apakah manusia merasa lebih pintar dari Tuhan lalu menggantinya dengan aturan lain?

Allah berfirman,

“Kemudian Aku jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu),
Maka ikutilah syariat itu…” (QS. Al-Jatsiyah: 18)

(QS. Al-Maidah: 48)
"Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang."


Keistimewaan Syariat:
1. Bersumber dari Sang Pencipta, Tuhan semesta alam. Sehingga mutlak benar
2. Terjaga dari perubahan, karena Allah menjaga sumbernya
3. Mencakup semua aspek kehidupan
4. Menjadi keputusan adil untuk setiap kasus sengketa manusia
5. Layak diterapkan di setiap zaman dan tempat.

Keterangan di atas, terlepas dari pro-kontra manusia terhadap aturan yang Allah turunkan. Dan dalam hidup pasti ada aturan. Bisa jadi sejalan, bisa jadi berbenturan. Antara syariat Allah dan syariat hawa nafsu manusia.

Orang yang saat ini tidak sedang mengikuti syariat Allah, berarti dia sedang mengikuti syariat hawa nafsunya.
Karena hidup tidak akan pernah lepas dari aturan dan syariat, dan semua akan dipertanggung jawabkan.

Tinggal satu pertanyaan, siapa yang hendak kita pilih ?
Aturan seperti apa yang hendak kita pilih?
Pemimpin macam apa yang hendak kita pilih?
Apalagi disaat gencarnya kampanye saat ini...pilihan anda akan dipertangung jawabkan dihadapan Tuhan nanti.

Semoga bermanfaat.





1 comment: