Definisi Al Qur'an
Lihat videonya di : https://youtu.be/uA7CcUpdcJU
Secara Bahasa Qara'a mempunyai arti
mengumpulkan dan menghimpun, dan qiraah berarti menghimpun huruf-huruf dan
kata-kata satu dengan yang lain dalam satu ucapan yang tersusun rapi. Quran pada
mulanya seperti qiraah, yaitu masdar (infinitif) dari kata qara'a, qiraatan
quranan. Allah SWT berfirman yang artinya, "Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah
mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami
telah selesai membacakannya, maka ikutilah bacaannya itu." (Al-Qiyaamah:
17--18).
Kata qur'anah (bacaannya) pada ayat di atas berarti qiraatuhu
(bacaannya/cara membacanya). Jadi, kata itu adalah masdar menurut wazan
(konjugasi) fu'lan dengan vokal u seperti ghufran dan syukran. Kita dapat
mengatakan qara'tuhu, quran, qiraatan wa quranan, artinya sama saja. Di sini
maqru' (apa yang dibaca) diberi nama quran (bacaan), yakni penamaan maf'ul
dengan masdar.
Quran dikhususkan sebagai nama bagi kitab yang diturunkan
kepada Muhammad saw. sehingga Quran menjadi nama khas bagi kitab itu, sebagai
nama diri. Secara gabungan, kata itu dipakai untuk nama Quran secara
keseluruhan, begitu juga untuk penamaan ayat-ayatnya. Maka, jika kita mendengar
orang membaca ayat Quran, kita boleh mengatakan bahwa ia sedang membaca Alquran.
"Dan, apabila dibacakan Quran, maka dengarlah dan perhatikanlah ...."
(Al-A'raaf: 204).
Sebagian ulama menyebutkan bahwa penamaan kitab ini
dengan nama Alquran di antara kitab-kitab Allah itu karena kitab ini mencakup
inti dari kitab-kitab-Nya, bahkan mencakup inti dari semua ilmu. Hal itu
diisyaratkan dalam firman-Nya yang artinya, "Dan, Kami turunkan kepadamu
al-kitab (Quran) sebagai penjelasan bagi segala sesuatu." (An-Nahl: 89).
"Tiada Kami alpakan sesuatu pun di dalam al-kitab ini (Quran)."
(Al-An'am: 38).
Sebagian ulama berpendapat bahwa kata Quran itu pada
mulanya tidak berhamzah sebagai kata jadian. Mungkin karena ia dijadikan sebagai
suatu nama bagi kalam yang diturunkan kepada Nabi saw. dan bukannya kata jadian
dari qaraa atau mungkin juga karena ia berasal dari kata qarana asy-syai' bi
asy-syai', yang berarti memperhubungkan sesuatu dengan yang lain atau juga
berasal dari kata qaraain (saling berpasangan), karena ayat-ayatnya satu dengan
yang lain saling menyerupai. Dengan demikian, huruf nun itu asli. Namun,
pendapat ini masih diragukan, yang benar adalah pendapat yang pertama.
Secara Istilah Quran memang sukar diberi batasan-batasan
dengan definisi-definisi logika yang mengelompokkan segala jenis, bagian-bagian,
serta ketentuan-ketentuannya yang khusus: mempunyai genus, differentia, dan
propium, sehingga definisi Quran memiliki batasan yang benar-benar kongkret.
Definisi Alquran yang kongkret adalah menghadirkannya dalam pikiran atau dalam
realita, misalnya kita menunjuk sebagai Quran kepada yang tertulis dalam mushaf
atau terbaca dengan lisan. Untuk itu, kita katakan, "Quran adalah apa yang ada
di antara dua buku," atau kita katakan juga, "Alquran adalah bismillaahir
rahmaanir rahiim, alhamdulillaahi rabbil 'aalamiin … minal jinnati wannaas."
Para ulama menyebutkan definisi Alquran yang mendekati maknanya dengan
membedakan dari yang lain dengan menyebutkan bahwa Alquran adalah kalam atau
firman Allah yang diturunkan kepada Muhammad saw. yang pembacaannya merupakan
ibadah. Dalam definisi kalam merupakan kelompok jenis yang meliputi segala
kalam. Dan, dengan menggabungkannya kepada Allah (kalamullah) berarti tidak
termasuk semua kalam manusia, jin, dan malaikat.
Dan, dengan kata-kata
yang diturunkan, maka tidak termasuk kalam Allah yang sudah khusus bagi
milik-Nya.
"Katakanlah, 'Sekiranya lautan menjadi tinta untuk menuliskan firman Rabku, akan habislah lautan sebelum firman Rabku habis ditulis, sekalipun Kami berikan tambahannya sebanyak itu pula." (Al-Kahfi: 109).
"Dan,
seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan lautan menjadi tinta,
ditambahkan sesudahnya tujuh lautan lagi, niscaya kalam Allah tidak akan
habis-habisnya." (Luqman: 27).
Dan, membatasi apa yang diturunkan itu
hanya kepada Muhammad saw., tidak termasuk apa yang diturunkan kepada nabi-nabi
sebelumnya, seperti Taurat, Injil, dll.
Adapun yang pembacaannya
merupakan suatu ibadah mengecualikan hadis-hadis ahad dan hadis-hadis
qudsi--bila kita berpendapat bahwa yang diturunkan Allah itu kata-katanya--sebab
kata-kata pembacaannya sebagai ibadah, artinya perintah untuk membacanya di
dalam salat dan lainnya sebagai suatu ibadah, sedangkan qiraat ahad dan
hadis-hadis qudsi tidak demikian halnya.
----
Di antara kemurahan Allah terhadap manusia adalah Dia tidak saja memberikan
sifat yang bersih yang dapat membimbing dan memberi petunjuk kepada mereka ke
arah kebaikan, tetapi juga dari waktu ke waktu Dia mengutus seorang rasul kepada
umat manusia dengan membawa kitab dari Allah, dan menyuruh mereka beribadah
hanya kepada Allah saja, menyampaikan kabar gembira, dan memberikan peringatan
agar menjadi bukti bagi manusia.
"(Mereka kami utus) selaku rasul-rasul
pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi
manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana." (An Nisaa':165).
Perkembangan dan kemajuan
berpikir manusia senantiasa disertai wahyu yang sesuai dan dapat memecahkan
problematika yang dihadapi kaum setiap rasul, sampai perkembangan itu mengalami
kematangannya. Allah menghendaki agar risalah Muhammad saw. muncul di dunia ini,
maka diutuslah beliau saat manusia tengah mengalami kekosongan para rasul, untuk
menyempurnakan "bangunan" saudara-saudara pendahulunya (para rasul) dengan
syariatnya yang universal dan abadi, serta dengan kitab yang diturunkan
kepadanya, yaitu Alquran.
Rasulullah saw. bersabda yang artinya,
"Perumpamaan diriku dengan para nabi sebelumku adalah bagaikan orang yang
membangun sebuah rumah. Ia kemudian membaikkan dan memperindah rumah itu,
kecuali letak satu bata di sebuah sudutnya. Maka orang-orang pun mengelilingi
rumah itu, mereka mengaguminya dan berkata, 'Seandainya bukan karena batu bata
ini, tentulah rumah itu sudah sempurna.' Maka akulah batu bata itu, dan akulah
penutup para nabi." (HR Muttafaqun 'Alaihi).
Alquran adalah risalah
Allah kepada seluruh manusia. Banyak nas yang menunjukkan hal itu, baik di dalam
Alquran maupun sunah. "Katakanlah, 'Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan
Allah kepadamu semua ...." (Al-A'raaf: 158).
"Maha Suci Allah yang telah
menurunkan Al-Furqaan (Alquran) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi
peringatan kepada seluruh alam." (Al Furqaan: 1).
Rasulullah saw.
bersabda, "Setiap nabi diutus kepada kaumnya secara khusus, sedang aku diutus
kepada segenap umat manusia." (HR Bukhari Muslim).
Sesudah Muhammad saw.
tidak akan ada lagi kerasulan lain. "Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak
dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah rasul Allah dan penutup
nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (Al Ahzaab: 40).
Maka, tidaklah aneh bila Alquran dapat memenuhi semua tuntutan kemanusiaan
berdasarkan asas-asas pertama konsep agama samawi.
Dia telah
mensyariatkan kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan
apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada
Ibrahim, Musa, dan Isa, yaitu 'Tegakkanlah agama dan janganlah kamu
berpecah-belah tentangnya ...." (Asy Syuuraa: 13).
Rasulullah saw. juga
telah menantang orang-orang Arab dengan Alquran, padahal Alquran diturunkan
dengan bahasa mereka, dan mereka pun ahli dalam bahasa dan retorikanya. Namun,
ternyata mereka tidak mampu membuat apa pun seperti Alquran, atau membuat
sepuluh surat saja, bahkan satu surah pun seperti Alquran. Maka, terbuktilah
kemukjizatan Alquran dan terbukti pula kerasulan Muhammad.
Allah juga
menetapkan untuk menjaga Alquran dan menjaga pula penyampaiannya yang beruntun,
sehingga tak ada penyimpangan atau perubahan apa pun. Tentang Jibril yang
membawa Alquran didasarkan pada firman Allah yang artinya, "Dia dibawa turun
oleh ar-ruh al-amin (Jibril)." (Asy Syu'araa: 193).
Dan, diantara sifat
Alquran dan sifat orang yang diturunkan kepadanya Alquran adalah "Sesungguhnya
Alquran itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia
(Jibril), yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah
yang mempunyai 'Arsy, yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya.
Dan temanmu (Muhammad) itu bukanlah sekali-kali orang yang gila. Dan
sesungguhnya Muhammad itu melihat Jibril di ufuk yang terang. Dan Dia (Muhammad)
bukanlah seorang yang bakhil untuk menerangkan yang gaib." (At Takwiir: 19--24).
"Sesungguhnya Alquran ini adalah bacaan yang sangat mulia, pada kitab
yang terpelihara (Lauh Mahfuzh), tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang
disucikan." (Al Waaqi'ah: 77--79).
Keistimewaan yang demikian ini tidak
dimiliki oleh kitab-kitab yang terdahulu, karena kitab-kitab itu diperuntukkan
bagi satu waktu tertentu. Maha Benar Allah dalam firman-Nya yang artinya,
"Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan adz-dzikr (Alquran), dan sesungguhnya
Kamilah yang benar-benar akan menjaganya." (Al Hijr: 9).
Risalah Alquran
di samping ditujukan kepada manusia, juga kepada jin. K"Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Alquran, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan(nya) lalu mereka berkata, 'Diamlah kamu (untuk mendengarkannya).' Ketika pembacaan telah selesai, mereka kembali kepada kaumnya
(untuk) memberi peringatan. Mereka berkata, 'Hai kaum kami, sesungguhnya kami
telah mendengarkan kitab (Alquran) yang telah diturunkan sesudah Musa yang
membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan
kepada jalan yang lurus. Hai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru
kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya ...'."(Al Ahqaf: 29--31).
Dengan
keistimewaan ini, Alquran memecahkan problematika manusia dalam berbagai segi
kehidupan, baik rohani, jasmani, sosial, ekonomi maupun politik dengan solusi
yang bijaksana. Karena, ia diturunkan oleh Yang Maha Bijaksana dan Maha Terpuji.
Pada setiap problem itu Alquran meletakkan sentuhannya yang mujarab dengan
dasar-dasar yang umum yang dapat dijadikan landasan untuk langkah-langkah
manusia, dan yang sesuai pula buat setiap zaman. Dengan demikian, Alquran selalu
memperoleh kelayakannya di setiap waktu dan tempat, karena Islam adalah agama
yang abadi. Alangkah menariknya apa yang dikatakan oleh seorang juru dakwah abad
ke-14 ini, "Islam adalah suatu sistem yang lengkap; ia dapat mengatasi segala
gejala kehidupan. Ia adalah negara dan tanah air, atau pemerintah dan bangsa. Ia
adalah moral dan potensi atau rahmat dan keadilan; ia adalah pengetahuan dan
undang-undang atau ilmu dan keputusan. Ia adalah materi dan kekayaan, atau
pendapatan dan kesejahteraan. Ia adalah jihad dan dakwah atau negara dan
ideologi. Begitu pula, ia adalah akidah yang benar dan ibadah yang sah."
Manusia yang kini hati nuraninya tersiksa dan akhlaknya rusak tidak
mempunyai pelindung lagi dari kejatuhannya ke jurang kehinaan selain Alquran.
"... barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan
celaka. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya
penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam
keadaan buta." (Thaahaa: 123--124).
Kaum muslimin sendirilah yang
membangun obor di tengah gelapnya sistem dan prinsip lain. Mereka harus
menjauhkan diri dari segala kegemerlapan yang palsu. Mereka harus membimbing
manusia yang kebingungan dengan Alquran sehingga terbimbing ke pantai
keselamatan. Seperti halnya kaum muslimin dahulu mempunyai negara dengan melalui
Alquran, maka tidak boleh tidak pada masa kini pun mereka harus memiliki bangsa
dengan Alquran juga.
Sumber: Studi Ilmu-Ilmu Quran ,
terjemahan dari Mabaahits fii 'Uluumil Qur'aan, Manna' Khaliil al-Qattaan.
See also :
Surat dari James - saudara Yesus : http://youtu.be/wUSRftbApZ0
tes kepalsuan Al Quran : https://youtu.be/QS3uO2oVH0E
hijab bunda Maria bertuliskam bismillah : https://www.youtube.com/watch?v=oBev7HU6v3Q
Alquran mukjizat terbesar ? : https://www.youtube.com/watch?v=oS2hteZ3rqM
rahasia gerakan sholat : https://www.youtube.com/watch?v=sv_s_5cZSZk
misteri tsunami : https://www.youtube.com/watch?v=eirYgLA6JUQ
mengapa Kabah ada di mekkah : https://www.youtube.com/watch?v=fNNc3_gc6kA
rahasia angka 19 : https://www.youtube.com/watch?v=ezTKijQ6tu8
misteri angka 11 : https://www.youtube.com/watch?v=PlkvanBkWnM
nama Allah pada peta dunia : https://www.youtube.com/watch?v=bGUi2z7_eXw
nama Allah di langit ITS : https://www.youtube.com/watch?v=VsD2DmIXXKg
gelar HAJI ... bolehkah ? : https://www.youtube.com/watch?v=ccCrjnf8tfU
apakah jilbab hanya untuk muslimah ? : https://www.youtube.com/watch?v=SalbBy7UIFE
malam jumat angker ? : https://www.youtube.com/watch?v=J_RVOH0S15Y
Yesus sembahyang menghadap kiblat : https://www.youtube.com/watch?v=qFU6a626l3U
pemurtadan umat islam di malam tahun baru : https://www.youtube.com/watch?v=ZLAX6wHM81k
Promised Land untuk Arab atau Yahudi ? : https://www.youtube.com/watch?v=ahHHnhaQZhk
syariat islam menguntungkan non muslim : https://www.youtube.com/watch?v=k7gpo9Ir_28
Alkitab bertuliskan bismillah : https://www.youtube.com/watch?v=n8VG6VZVeM4
ternyata Yesus bersyahadat : https://www.youtube.com/watch?v=QzCNugcvO3s
ilmu hitam dan perdukunan : https://www.youtube.com/watch?v=PVWh_IZ3diE
nama Muhammad dalam Taurat : https://www.youtube.com/watch?v=RBRmJFBcmbs
Relaxation - Morning Forest : https://www.youtube.com/watch?v=I4Dh_FyOLaI
suara jangkrik : http://youtu.be/u0O7RiCmxhM
sesaji halal atau haram? : https://www.youtube.com/watch?v=d7Uo0pvY62g
daging biawak halal atau haram ? : https://www.youtube.com/watch?v=sQjzyZ3y8-k
lagu beatles permalukan pendeta : https://www.youtube.com/watch?v=V47IH1yF2-w
InsyaAllah juga diajarkan di Alkitab Injil : https://www.youtube.com/watch?v=RW-GQKddGbw