Mengapa ibadah HAJI ada di urutan ke 5 ?
Assalamualaikum.
Setiap muslim tentunya mengerti apa itu haji.
Tapi yang tidak diketahui kebanyakan muslim,mengapa haji ada di urutan ke 5 dari rukun islam.
Baik, mari kita cermati.
Kebanyakan orang berpendapat bahwa perintah berhaji ada di urutan ke 5 dari rukun islam dikarenakan ibadah itu memang diperuntukkan bagi mereka yang sudah siap baik masalah finansial maupun fisiknya, itu bisa dipahami karena biaya berhaji sekarang ini bisa menelan biaya puluhan juta rupiah dan antriannya bisa bertahun-tahun.
Ini bisa dimengerti dikarenakan banyaknya calon jamaah haji dari seluruh dunia yang ingin datang ke mekkah. Tapi yang penting untuk dimengerti adalah, bahwa berhaji itu adalah cerminan dari ibadah-ibadah lainnya dalam rukun islam, yaitu sahadat, sholat, zakat dan puasa.
Ya...ibarat anda seorang mahasiswa, tentunya tugas akhir adanya di semester terakhir, sebagai hasil dari proses belajar anda selama beberapa tahun, dan akan diuji di tugas akhir anda.
Baik buruknya tugas akhir itu, tergantung dari bagaimana anda belajar selama itu. Begitu juga berhaji, baik tidaknya haji anda akan mencerminkan bagaimana ibadah sahadat anda, bagaimana ibadah sholat anda, bagaimana ibadah zakat anda dan bagimana kualitas ibadah puasa anda.
mari kita kupas lebih dalam.
01. Sahadat.


Saat kita sujut dalam sholat, itu adalah cerminan tunduknya kita kepada Allah yang maha kuasa.
Dan saat berhaji maka runtuhlah semua jabatan dan tingkatan sosial kita di hadapan Allah. Jika saat berhaji kita masih merasa "lebih" dari orang lain, bisa karena jabatan kita, karena faktor keturunan ataupun karena harta kita, maka itu tidak mencerminkan kualitas sholat kita selama ini.
Dan saat berhaji maka runtuhlah semua jabatan dan tingkatan sosial kita di hadapan Allah. Jika saat berhaji kita masih merasa "lebih" dari orang lain, bisa karena jabatan kita, karena faktor keturunan ataupun karena harta kita, maka itu tidak mencerminkan kualitas sholat kita selama ini.
03. Zakat.

04. Puasa.

Coba kita camkan sekali lagi. Saling dorong dan tidak tertib tentulah bukan cerminan puasa yang baik. Sekali lagi, puasa itu lebih jauh adalah menahan semua hawa nafsu duniawi, maka saat berhaji maka sebaiknya gunakan saat-saat itu sebanyak-banyaknya untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Janganlah kekusyukan ibadah haji itu dicemari dengan pikiran-pikiran keinginan untuk berbelanja, ingin selfie, ingin jalan-jalan dll, itu tidak mencerminkan kualitas puasa kita selama ini.
Nah dari sini kita bisa menarik kesimpulan bahwa ibadah haji yang berada di urutan ke 5 dari rukun islam itu adalah ujian akhir dari semua ibadah kita selama ini. Kualitas haji kita akan menggambarkan bagaimana kualitas ibadah kita yang lain, yaitu sahadat, solat, zakat dan puasa.
Semoga dari uraian ini, kita bisa lebih introspeksi diri dan lebih meningkatkan kualitas ibadah kita agar ibadah haji kita juga bisa mabrur dan mendapatkan berkah melimpah dari Allah.
Tentu yang paling baik untuk dicontoh adalah bagaimana kualitas ibadah Rasulullah Muhammad (SAW).
Tentu yang paling baik untuk dicontoh adalah bagaimana kualitas ibadah Rasulullah Muhammad (SAW).
Wassalamualaikum... semoga uraian ini bermanfaat.
Ancis - maret 2018.
=====================================================================